Ga enaknya, hari pertama diklat bertepatan dengan hari pertama kuliah Semester 3 di Pasca Sarjana UI. Mau ngga mau selama diklat harus pinter bagi-bagi waktu antara diklat dan kuliah. Kalau tidak ada materi diklat di malam hari, saya diizinkan untuk pergi kuliah. Tentu saja harus menempuh perjalanan jauh dari Cinangka sampai Cikini.
Tapi ga nyesel juga sih ikut diklatpim sekarang, ternyata ada hikmahnya. Diklatpim angkatanku yg terakhir mengadopsi kurikulum lama yg disusun tahun 2001 silam. Tahun depan diklatpim akan menggunakan kurikulum baru yg denger-denger sih metodenya lebih berat dan durasinya jauh lebih lama. Alhamdulilllah lagi, dapat teman sekelas yg rame dan lucu-lucu. Peserta diklat tidak didominasi peserta dari Pulau Jawa saja, namun cukup komplit mulai dari Aceh, Medan, Riau, Palembang, Banjarmasin, Palangkaraya, Makassar, Denpasar, Ambon, Kupang bahkan Jayapura. Tidak hanya itu, beberapa "tokoh nasional" juga ada di kelas ini. Ada pak Sutarlan dari ISI Jogjakarta mirip pak SBY, ada pak Andi Ikhsan dari UNM Makassar yg mirip pak Andi Mallarangeng dan ada pak Man dari Undana Kupang yg mirip pak Timur Pradopo. Rata-rata teman sekelas jauh lebih senior dibanding saya, tp mungkin mereka ga nyadar kalau saya yg paling muda di kelas dan masih berusia di bawah 30 tahun.
Bisa dibilang semua aktivitas selama diklat sudah terjadwal dengan ketat. Mulai dari Senam Pagi jam 5.30, jadwal makan, jadwal sholat, dan jadwal materi. Karena hidup teratur disini, saya niatkan selama diklat pengen nurunin berat badan, setidaknya turun ke 75 KG. lebih rendah dari itu lebih bagus. Mudah-mudahan dengan olahraga senam aerobik rutin tiap pagi dan makan yg lebih teratur asupan nutrisinya, dietku akan berhasil. Aamiin.
0 Komentar