Deputi Menristek bidang Jaringan Iptek, Syamsa Ardisasmita bersama Duta Besar China Untuk Indonesia Zhang Qi Yue dan Sekretaris Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bambang Koesoemanto menyambut kedatangan Kapal Pemantau Satelit China Yuanwang-5 (Yuanwang-5 Space Tracking Ship) yang merapat di Jakarta International Container Terminal II, Tanjung Priok tepat pukul 09.00 pada hari Kamis, 14 Oktober 2010. Kapal tersebut datang ke Indonesia dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-China. Sebelum berlabuh di Indonesia, Kapal Yuanwang-5 menyelesaikan misi mengukur pergerakan orbit satelit bulan.
Kapal Yuanwang-5 merupakan generasi ketiga kapal pelacak Satelit yang dimiliki pemerintah China. Beberapa sistem navigasi dan teknologi yang dimilikinya, antara lain radar cuaca Doppler, Unified S-Band, C-Band Unified Control System dan C-Band Pulse Radar Antena komunikasi satelit besar, antena Inmarsat-B, sistem GPS Upper Air Sounding, dan theodolit (instrumen optik yang terdiri dari teleskop yang dapat diputar).
Kapal tersebut memiliki dimensi panjang 222,2 meter, lebar 25,2 meter dan tinggi 40.85 meter dan melaut sejak September 2007. Kapal yang berbobot 25.000 ton tersebut akan berlabuh di Tanjung Priok hingga tanggal 23 Oktober 2010. Selama berada di Jakarta, masyarakat diberikan kesempatan untuk menyaksikan Pameran Teknologi Antariksa bertemakan "Youth Space Mindedness" yang akan digelar tanggal 14 – 17 Oktober 2010.
“Kapal ini bernama Yuanwang-5, yang artinya melihat jauh, di dalamnya terdapat banyak perangkat penelitian ilmu pengetahuan yang sangat canggih, Kapal Yuanwang-5 akan berada di Indonesia selama sepuluh hari dan empat hari di antaranya akan dibuka untuk publik. Jadi masyarakat dapat melihat dan mempelajari bagaimana para awak mengoperasikan kapal dan tinggal di sana”, Ujar Dubes China, Zhang Qi Yue.
Bersamaan dengan kedatangan kapal Yuanwang-5 tersebut, Indonesia juga menerima kunjungan dua orang astronot China yang bernama Zhai Zigang dan Nie Haisheng. Keduanya merupakan figur ternama dalam kedirgantaraan China. Pada September 2008, Zhai menjadi astronaut pertama China yang berjalan di angkasa luar ketika ia menjadi awak pesawat angkasa luar Shenzhou 7. sedangkan Nie sudah lebih dulu terbang ke angkasa luar. Pada Oktober 2005, dengan kapal Shenzhou 6, Nie terbang mengelilingi bumi 76 kali.
Memanfaatkan kunjungan kapal Yuan Wang 5 dan astronot China tersebut, Kementerian Riset dan Teknologi akan menyelenggarakan serangkaian acara untuk menumbuhkan minat generasi muda Indonesia akan teknologi kedirgantaraan. Pada hari Sabtu, 16 Oktober 2010, Menristek Suharna Surapranata akan membuka temu wicara Kapten Kapal Yuangwang 5, Chen Jin Chao beserta kedua astronot tersebut dengan 500 pelajar SMP-SMA se-Jabodetabek di Pusat Peragaan Iptek, Taman Mini Indonesia Indah. Setelah Temu Wicara tersebut, seluruh pelajar akan diajak untuk berkunjung ke dalam Kapal Yuanwang-5 dan melihat teknologi yang ada di dalam Kapal tersebut. (munawir)
0 Komentar