Kebijakan arah dan prioritas pembangunan ekonomi yang dituangkan dalam RPJMN 2010-2014 ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa serta memperkokoh fondasi perekonomian nasional. Salah satu sasaran yang ingin dicapai pemerintah adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam 2010-2014 rata-rata 6,6 – 6,8 persen pertahun dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkeadilan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan ekonomi serta kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi harus terintegrasi dan selaras dengan upaya peningkatan daya saing nasional.
Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, saat membacakan sambutan tertulis Presiden Republik Indonesia pada pembukaan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XII di Jogja Expo Center, Jogjakarta pada Selasa, 22 September 2010. Hatta Radjasa pada kesempatan tersebut didampingi oleh Mendagri, Gamawan Fauzi dan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Tampak hadir pula sejumlah Gubernur dan Bupati/Walikota dari berbagai daerah di tanah air.
Gelar TTG merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara bergilir oleh pemerintah provinsi. Kegiatan ini selalu diselenggarakan dengan melaksanakan kegiatan pameran teknologi tepat guna, seminar serta temu bisnis. Gelar TTG XII kali ini bertemakan “Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat”. Hatta Radjasa menilai tema tersebut sangat tepat dan relevan dengan upaya besar pemerintah untuk meningkatkan peran teknologi sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Dengan tema itu saya mengajak semua untuk menyatukan langkah dan memantapkan koordinasi bagi peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi yang dapat mendukung tranformasi perekonomian nasional menuju perekonomian yang maju dan berbasis pada keunggulan komptetitif” Ujar Hatta Radjasa.
Teknologi tepat guna adalah yang teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan. Biasanya dipakai sebagai istilah untuk teknologi yang tidak terlalu mahal, tidak perlu perawatan yang rumit, dan penggunaannya ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Menurut Hatta Radjasa, teknologi tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan modal, daya beli, keterampilan dan kapasitas rakyat Indonesia. Teknologi tepat guna sangat sesuai dengan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong yang mudah diperoleh di bebagai pelosok tanah air. Mengingat pentingnya manfaat teknologi tepat guna yang memiliki keunggulan kompetitif sesuai dengan kondisi lingkungan sosial, budaya dan ekonomi rakyat, pemerintah akan mendorong Komite Inovasi Nasional untuk menjadikannya program unggulan. “Saya meminta KIN dapat membantu merumuskan dan mendorong berkembangnya teknologi yang unggul, mampu bersaing dan dapat diterapkan oleh masyarakat, utamaya yang bergerak di usaha skala mikro, kecil dan menengah.” Ujar Hatta Radjasa.
Hatta menambahkan, untuk saat ini dan kedepan pemberdayaan dan penggunaan Teknologi tepat guna harus difasilitasi sebagai proses difusi teknologi di kalangan masyarakat. Pengembangan Teknologi tepat guna secara produktif dapat mempercepat interaksi yang sinergis antara produsen teknologi dengan pengguna teknologi. Interaksi seperti inilah yang ikut mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi teknologi sekaligus memfasilitasi tumbuhnya kewirausahaan teknologi atau technopreneuship.
Kegiatan Gelar TTG XII yang akan berlangsung pada tanggal 22-26 September 2010 diikuti oleh 386 stand dari pemerintah provinsi, kabupaten, kota, dunia usaha, lembaga penelitian dan perguruan tinggi. Kementerian Riset dan Teknologi bersama BPPT, BATAN, BAKOSURTANAL dan LIPI yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut menggelar Panggung Inovasi yang selama kegiatan TTG XII akan menggelar talkshow dengan menghadirkan pakar dan narasumber yang terkait dengan Teknologi Tepat Guna. (munawir)
0 Komentar